bisnis perternakan

Membangun bisnis peternakan modern yang menguntungkan memerlukan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat. Dalam beberapa tahun terakhir, industri peternakan telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia.

Dengan memahami konsep dasar dan menerapkan teknologi terbaru, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha peternakan Anda. Ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan, tetapi juga memastikan keberlanjutan usaha Anda dalam jangka panjang.

Takeaways Utama

  • Perencanaan yang matang sangat penting untuk kesuksesan bisnis peternakan.
  • Menerapkan teknologi terbaru dapat meningkatkan efisiensi usaha.
  • Memahami konsep dasar peternakan modern adalah kunci keberhasilan.
  • Keberlanjutan usaha dapat dicapai dengan strategi yang tepat.
  • Meningkatkan produktivitas usaha melalui manajemen yang efektif.

1. Pengantar Bisnis Perternakan di Indonesia

Dengan potensi besar dan sejarah panjang, bisnis perternakan menjadi salah satu pilihan menarik di Indonesia. Industri ini tidak hanya memberikan kontribusi pada perekonomian, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk peternakan.

Apa itu Bisnis Perternakan?

Bisnis perternakan merujuk pada kegiatan pemeliharaan hewan untuk diambil hasilnya, seperti daging, susu, atau telur. Ini termasuk peternakan ayam, sapi, kambing, dan hewan lainnya. Bisnis ini memerlukan perencanaan yang matang, termasuk pemilihan jenis ternak yang tepat, manajemen pakan, dan perawatan kesehatan hewan.

Dalam beberapa tahun terakhir, budidaya hewan telah menjadi semakin populer di Indonesia karena potensi pasar yang besar dan dukungan pemerintah terhadap industri pertanian.

Sejarah Perternakan di Indonesia

Sejarah perternakan di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial, ketika pemerintah Belanda memperkenalkan berbagai jenis ternak untuk meningkatkan produksi pangan. Seiring waktu, industri ini terus berkembang dengan adanya teknologi dan metode pemeliharaan yang lebih baik.

Hari ini, Indonesia memiliki berbagai jenis ternak yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga diekspor ke luar negeri. Peternakan ayam, misalnya, telah menjadi salah satu segmen yang paling produktif dalam industri perternakan Indonesia.

2. Memilih Jenis Ternak yang Tepat

Memilih jenis ternak yang tepat adalah langkah krusial dalam membangun bisnis perternakan yang sukses. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi operasional harian, tetapi juga berdampak pada profitabilitas dan keberlanjutan bisnis.

Pertimbangan dalam Memilih Ternak

Dalam memilih jenis ternak, beberapa faktor perlu dipertimbangkan. Pertama, ketersediaan pakan dan kualitasnya sangat penting. Ternak memerlukan nutrisi yang seimbang untuk tumbuh dengan baik. Kedua, kondisi lingkungan juga perlu diperhatikan. Beberapa ternak lebih cocok untuk iklim tertentu atau kondisi geografis tertentu.

Ketiga, permintaan pasar terhadap produk ternak tertentu juga harus menjadi pertimbangan. Memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen akan membantu Anda menentukan jenis ternak yang paling menguntungkan.

Ternak Unggulan di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai jenis ternak yang populer dan menguntungkan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Ternak Sapi: Sapi potong dan sapi perah adalah pilihan umum. Sapi potong memberikan hasil dalam bentuk daging, sementara sapi perah memberikan susu.
  • Ayam: Ayam pedaging dan ayam petelur adalah dua jenis yang paling umum. Ayam pedaging memberikan hasil dalam bentuk daging, sedangkan ayam petelur menghasilkan telur.
  • Kambing: Kambing juga populer karena kemampuan adaptasinya yang baik dan permintaan pasar yang stabil.
ternak sapi

Peluang Pasar untuk Ternak

Menganalisis peluang pasar adalah langkah penting dalam menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan. Peluang pasar dapat diidentifikasi dengan memahami tren konsumsi dan kebutuhan masyarakat.

Menurut beberapa studi, permintaan terhadap produk ternak seperti daging sapi, susu, dan telur terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.

“Peluang pasar untuk ternak tidak hanya terbatas pada produk mentah, tetapi juga pada produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.”

Dengan memahami peluang pasar, Anda dapat memilih jenis ternak yang paling menguntungkan dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.

3. Modal Awal untuk Bisnis Perternakan

Modal awal merupakan fondasi penting dalam kesuksesan bisnis perternakan. Memulai bisnis perternakan memerlukan perencanaan yang matang, terutama dalam menentukan modal awal yang cukup untuk menunjang operasional dan keberlanjutan bisnis.

Estimasi Biaya Awal

Estimasi biaya awal adalah langkah penting dalam perencanaan bisnis perternakan. Biaya awal ini mencakup berbagai aspek, seperti:

  • Biaya pembelian ternak
  • Biaya pembangunan kandang dan infrastruktur
  • Biaya peralatan dan perlengkapan
  • Biaya pakan dan obat-obatan

Berikut adalah contoh tabel estimasi biaya awal untuk bisnis perternakan:

Komponen BiayaBiaya (Rp)
Pembelian Ternak10,000,000
Pembangunan Kandang15,000,000
Peralatan dan Perlengkapan5,000,000
Pakan dan Obat-obatan3,000,000
Total33,000,000

Sumber Pendanaan

Setelah estimasi biaya awal dilakukan, langkah selanjutnya adalah menentukan sumber pendanaan. Beberapa sumber pendanaan yang umum digunakan dalam bisnis perternakan adalah:

“Sumber pendanaan yang tepat dapat membantu meningkatkan kemampuan finansial peternak untuk mengembangkan usahanya.” – Pakar Perternakan

  • Modal sendiri
  • Kredit bank
  • Investor
  • Program pemerintah

Pemilihan sumber pendanaan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan bisnis.

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan yang efektif sangat penting dalam bisnis perternakan. Ini mencakup pengelolaan arus kas, pencatatan keuangan, dan perencanaan keuangan jangka panjang.

Dengan manajemen keuangan yang baik, peternak dapat mengontrol pengeluaran, meningkatkan pendapatan, dan memastikan keberlanjutan bisnis.

4. Lokasi dan Persiapan Lahan

Memilih lokasi yang tepat dan mempersiapkan lahan dengan baik adalah langkah awal yang krusial dalam bisnis perternakan. Lokasi yang strategis tidak hanya memudahkan akses ke pasar dan sumber daya, tetapi juga mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ternak.

Pemilihan Lokasi Strategis

Pemilihan lokasi yang strategis melibatkan pertimbangan beberapa faktor, termasuk aksesibilitas, ketersediaan sumber daya alam, dan kondisi lingkungan. Lokasi yang dekat dengan sumber pakan ternak dan pasar dapat mengurangi biaya operasional.

  • Aksesibilitas ke jalan utama dan fasilitas umum
  • Ketersediaan air bersih dan sumber daya alam lainnya
  • Kondisi lingkungan yang mendukung kesehatan ternak

Persiapan Lahan Ternak

Setelah lokasi dipilih, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan lahan untuk ternak. Ini termasuk pembersihan lahan, penyiangan, dan pembangunan kandang yang sesuai dengan jenis ternak yang akan dipelihara.

Jenis TernakKebutuhan LahanKebutuhan Infrastruktur
Sapi1-2 hektarKandang, area penggembalaan
Ayam0.5-1 hektarKandang, sistem ventilasi
Kambing0.5-1 hektarKandang, pagar pengaman

Infrastruktur yang Diperlukan

Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung operasional bisnis perternakan. Ini termasuk kandang ternak, sistem pakan, dan fasilitas kesehatan ternak.

infrastruktur perternakan

Dengan memilih lokasi yang strategis dan mempersiapkan lahan serta infrastruktur yang diperlukan, bisnis perternakan dapat berjalan dengan lebih efisien dan menguntungkan.

5. Teknik Pemeliharaan yang Efisien

Teknik pemeliharaan yang efisien adalah kunci sukses dalam bisnis perternakan modern. Dengan memahami dan menerapkan teknik yang tepat, peternak dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, dan memastikan kesejahteraan ternak.

Nutrisi dan Pakan Ternak

Nutrisi yang tepat sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas ternak. Pakan ternak harus seimbang dan memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan jenis dan usia ternak.

  • Pakan yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan kesehatan ternak.
  • Kebutuhan nutrisi ternak bervariasi tergantung pada jenis dan tahap produksi.
  • Penggunaan pakan yang efisien dapat mengurangi biaya produksi.

Kesehatan dan Perawatan Ternak

Perawatan kesehatan ternak yang baik adalah aspek penting dalam pemeliharaan ternak. Ini termasuk pencegahan penyakit, vaksinasi, dan penanganan kesehatan yang tepat.

  1. Pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi penyakit awal.
  2. Vaksinasi untuk mencegah penyakit menular.
  3. Pengobatan yang tepat untuk penyakit dan cedera.

Manajemen Lingkungan Kandang

Lingkungan kandang yang baik sangat penting untuk kesejahteraan ternak. Ini termasuk kebersihan, ventilasi, dan suhu yang sesuai.

Menurut pakar peternakan, “Keseimbangan antara kebersihan dan kenyamanan kandang dapat meningkatkan produktivitas ternak.”

Tips untuk manajemen lingkungan kandang yang efektif:

  • Mengatur ventilasi yang baik untuk mengurangi stres pada ternak.
  • Mengawasi suhu kandang untuk memastikan kenyamanan ternak.
  • Menerapkan sistem pembersihan kandang yang rutin.

6. Strategi Pemasaran untuk Produk Ternak

Dalam mengembangkan bisnis perternakan, strategi pemasaran yang efektif sangatlah penting. Strategi ini membantu meningkatkan penjualan produk ternak dan memperluas jangkauan pasar.

Analisis Pasar dan Target Konsumen

Analisis pasar dan identifikasi target konsumen adalah langkah awal dalam mengembangkan strategi pemasaran. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, peternak dapat menyesuaikan produk dan promosi mereka.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis pasar meliputi:

  • Demografi dan karakteristik konsumen
  • Kebutuhan dan preferensi konsumen
  • Kompetitor dan tren pasar

Metode Pemasaran yang Efektif

Beberapa metode pemasaran yang efektif untuk produk ternak adalah:

Metode PemasaranDeskripsiKeuntungan
Promosi OnlineMenggunakan media sosial dan platform online untuk mempromosikan produkMeningkatkan jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan
Promosi OfflineMenggunakan acara dan pameran untuk mempromosikan produkMeningkatkan kesadaran dan kepercayaan konsumen
Kerja Sama dengan DistributorBekerja sama dengan distributor untuk meningkatkan distribusi produkMeningkatkan ketersediaan produk di pasar

Penjualan Online dan Offline

Penjualan online dan offline adalah dua strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk ternak. Dengan menggunakan platform online, peternak dapat menjangkau konsumen yang lebih luas, sementara penjualan offline dapat membantu membangun hubungan dengan konsumen.

Dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif, peternak dapat meningkatkan penjualan produk ternak dan mengembangkan bisnis mereka.

7. Regulasi dan Perizinan

Memahami regulasi dan proses perizinan usaha adalah langkah awal bagi para peternak untuk memastikan kesesuaian bisnis mereka dengan hukum yang berlaku. Regulasi dan perizinan bukan hanya sekedar formalitas, melainkan juga penting untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk perternakan.

Peraturan Perundang-undangan Terkait

Perternakan di Indonesia diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan. Beberapa peraturan yang relevan termasuk Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta peraturan turunannya. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan kesejahteraan hewan, kualitas produk, dan keselamatan konsumen.

Selain itu, peternak juga perlu memahami peraturan terkait lingkungan hidup, seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kepatuhan terhadap peraturan ini penting untuk menghindari sanksi hukum dan menjaga keberlanjutan usaha.

Proses Perizinan Usaha

Perizinan usaha perternakan melibatkan beberapa tahapan. Pertama, peternak perlu mendaftar ke Dinas Peternakan setempat untuk mendapatkan nomor registrasi. Selanjutnya, mereka perlu mengajukan permohonan izin usaha perternakan kepada instansi terkait.

Proses perizinan ini memerlukan dokumen-dokumen seperti proposal usaha, rencana lokasi, dan dokumen lainnya yang diperlukan. Setelah dokumen lengkap, instansi terkait akan melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kesesuaian antara dokumen dan kondisi aktual.

Kepatuhan terhadap Standar Kualitas

Kepatuhan terhadap standar kualitas adalah aspek penting dalam bisnis perternakan. Peternak perlu memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan lembaga terkait lainnya.

Standar kualitas ini mencakup aspek-aspek seperti kesehatan hewan, kualitas pakan, dan proses pengolahan produk. Dengan memenuhi standar ini, peternak dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya saing produk di pasar.

Selain itu, kepatuhan terhadap standar kualitas juga dapat membantu peternak dalam mengakses pasar internasional, di mana standar kualitas yang tinggi seringkali menjadi syarat untuk masuk ke pasar global.

8. Teknologi dalam Bisnis Perternakan

Dalam era digital ini, teknologi telah menjadi tulang punggung bagi banyak industri, termasuk bisnis perternakan. Dengan kemajuan teknologi, peternak dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk.

Inovasi Teknologi Ternak

Inovasi teknologi ternak telah membawa perubahan signifikan dalam cara peternak mengelola usaha mereka. Contohnya, penggunaan drones untuk memantau kondisi ternak dan lahan dapat membantu peternak mengidentifikasi masalah lebih awal.

  • Penggunaan teknologi sensor untuk memantau kesehatan ternak
  • Penerapan teknologi genomik untuk meningkatkan kualitas genetik ternak
  • Penggunaan sistem informasi geografis (GIS) untuk perencanaan lahan

Penggunaan Software Manajemen Pertanian

Software manajemen pertanian membantu peternak mengelola usaha mereka dengan lebih efektif. Dengan menggunakan software ini, peternak dapat memantau produksi, mengelola keuangan, dan menganalisis data untuk membuat keputusan yang lebih tepat.

Contoh software yang digunakan termasuk:

  1. Farm management information systems (FMIS)
  2. Software akuntansi untuk peternak
  3. Aplikasi monitoring kesehatan ternak

Otomatisasi dan Efisiensi

Otomatisasi dalam bisnis perternakan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya tenaga kerja. Contoh otomatisasi termasuk:

otomatisasi ternak
  • Sistem pemberian pakan otomatis
  • Sistem pengontrol suhu dan kelembaban kandang
  • Sistem monitoring produksi yang terintegrasi

Dengan menerapkan teknologi ini, peternak dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

9. Manajemen Risiko dalam Bisnis Perternakan

Manajemen risiko adalah aspek krusial dalam bisnis perternakan yang perlu diperhatikan secara serius. Risiko-risiko yang dihadapi oleh peternak dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk fluktuasi harga pasar, penyakit pada ternak, dan bencana alam.

Identifikasi Risiko Utama

Identifikasi risiko utama merupakan langkah awal dalam manajemen risiko. Peternak perlu mengenali potensi risiko yang dapat mempengaruhi bisnis mereka. Beberapa risiko utama dalam perternakan meliputi:

  • Risiko Produksi: Risiko yang terkait dengan proses produksi, seperti kematian ternak, penyakit, dan gangguan reproduksi.
  • Risiko Pasar: Risiko yang terkait dengan fluktuasi harga pasar, perubahan permintaan, dan persaingan.
  • Risiko Finansial: Risiko yang terkait dengan ketersediaan modal, fluktuasi suku bunga, dan inflasi.
  • Risiko Lingkungan: Risiko yang terkait dengan bencana alam, perubahan cuaca, dan regulasi lingkungan.

Strategi Mitigasi Risiko

Setelah mengidentifikasi risiko, peternak perlu mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk mengurangi dampak negatif. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:

  1. Diversifikasi Produk: Mengurangi ketergantungan pada satu jenis produk dengan mengembangkan produk lain.
  2. Penggunaan Teknologi: Menerapkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko produksi.
  3. Manajemen Keuangan yang Baik: Mengelola keuangan dengan hati-hati untuk mengurangi risiko finansial.
  4. Asuransi: Menggunakan asuransi untuk melindungi bisnis dari risiko yang tidak terduga.

Asuransi untuk Peternak

Asuransi adalah salah satu cara efektif untuk mengelola risiko dalam bisnis perternakan. Dengan asuransi, peternak dapat melindungi diri dari kerugian akibat kejadian yang tidak terduga, seperti kematian ternak atau kerusakan kandang.

Beberapa jenis asuransi yang relevan untuk peternak antara lain:

  • Asuransi Ternak: Melindungi peternak dari kerugian akibat kematian atau sakit pada ternak.
  • Asuransi Kandang: Melindungi kandang dan fasilitas produksi dari kerusakan.
  • Asuransi Usaha: Melindungi bisnis dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi operasional.

10. Studi Kasus: Sukses dalam Bisnis Perternakan

Mempelajari studi kasus tentang bisnis perternakan yang sukses dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan berharga bagi Anda yang ingin memulai atau meningkatkan usaha peternakan.

Contoh Peternakan Berhasil

Beberapa contoh peternakan yang berhasil di Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi peternak lainnya. Misalnya, peternakan ayam yang menggunakan teknologi otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Peternakan sapi yang menerapkan sistem manajemen kesehatan yang baik juga dapat menjadi contoh yang baik. Mereka tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga mengurangi biaya perawatan.

Jenis TernakTeknologi yang DigunakanHasil Produksi
AyamOtomatisasi1000 kg/bulan
SapiSistem Manajemen Kesehatan500 kg/bulan

Pelajaran dari Kegagalan

Tidak semua peternakan berhasil, namun kegagalan dapat menjadi pelajaran berharga. Salah satu contoh kegagalan adalah ketika peternak tidak melakukan perencanaan yang matang sebelum memulai usaha.

Untuk menghindari kegagalan, peternak harus melakukan analisis pasar yang baik dan memahami kebutuhan konsumen.

Membangun Jaringan dengan Peternak Lain

Membangun jaringan dengan peternak lain dapat membantu Anda memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas. Dengan bergabung dalam komunitas peternak, Anda dapat berbagi informasi dan mendapatkan dukungan.

Selain itu, jaringan yang luas juga dapat membantu Anda meningkatkan penjualan dan memperluas pasar.

11. Kesimpulan dan Rekomendasi

Bisnis perternakan menawarkan peluang besar bagi mereka yang ingin mengembangkan usaha di Indonesia. Dengan memahami konsep dasar dan strategi yang tepat, Anda dapat memulai dan mengembangkan bisnis perternakan yang menguntungkan.

Ringkasan Peluang

Peluang bisnis perternakan sangat menjanjikan karena tingginya permintaan produk ternak. Dengan pemilihan jenis ternak yang tepat dan manajemen yang baik, bisnis ini dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil.

Langkah Selanjutnya

Untuk memulai, Anda perlu melakukan perencanaan yang matang, termasuk pemilihan lokasi, pengadaan modal, dan penerapan teknik pemeliharaan yang efisien. Memahami regulasi dan memanfaatkan teknologi juga akan membantu meningkatkan kesuksesan.

Ajakan Berinovasi

Terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan pasar dan teknologi untuk meningkatkan daya saing. Dengan demikian, Anda dapat mencapai kesimpulan bahwa bisnis perternakan bukan hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan, serta memberikan rekomendasi untuk terus mengembangkan usaha ini.

FAQ

Apa saja jenis ternak yang paling menguntungkan dalam bisnis perternakan?

Beberapa jenis ternak yang paling menguntungkan dalam bisnis perternakan adalah sapi, ayam, dan kambing, karena permintaan pasar yang tinggi dan ketersediaan pakan yang relatif mudah.

Bagaimana cara memilih lokasi yang strategis untuk bisnis perternakan?

Untuk memilih lokasi yang strategis, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti akses ke sumber daya, kondisi lingkungan, dan permintaan pasar.

Apa saja komponen biaya awal yang perlu dipertimbangkan dalam memulai bisnis perternakan?

Komponen biaya awal yang perlu dipertimbangkan adalah membeli ternak, membangun kandang, membeli peralatan, dan biaya lainnya yang terkait dengan memulai bisnis perternakan.

Bagaimana cara meningkatkan efisiensi dalam bisnis perternakan?

Anda dapat meningkatkan efisiensi dengan menggunakan teknologi, seperti software manajemen pertanian, dan otomatisasi untuk memantau dan mengelola bisnis Anda dengan lebih efektif.

Apa saja risiko yang perlu diwaspadai dalam bisnis perternakan?

Risiko yang perlu diwaspadai adalah penyakit pada ternak, fluktuasi harga pasar, dan bencana alam, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keuntungan bisnis Anda.

Bagaimana cara mengelola risiko dalam bisnis perternakan?

Anda dapat mengelola risiko dengan mengidentifikasi risiko utama, mengembangkan strategi mitigasi risiko, dan menggunakan asuransi untuk melindungi bisnis Anda dari risiko yang tidak terduga.

Apa saja manfaat menggunakan teknologi dalam bisnis perternakan?

Manfaat menggunakan teknologi adalah meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keuntungan bisnis Anda, serta meminimalkan risiko dan biaya.

Bagaimana cara memasarkan produk ternak dengan efektif?

Anda dapat memasarkan produk ternak dengan efektif dengan menganalisis pasar dan target konsumen, menggunakan metode pemasaran yang efektif, seperti penjualan online dan offline, dan membangun jaringan dengan peternak lain.

Apa saja regulasi yang perlu dipatuhi dalam bisnis perternakan?

Regulasi yang perlu dipatuhi adalah peraturan perundang-undangan terkait bisnis perternakan, proses perizinan usaha, dan standar kualitas yang ditetapkan.

Bagaimana cara memulai bisnis perternakan yang sukses?

Anda dapat memulai bisnis perternakan yang sukses dengan memahami konsep dasar dan strategi yang tepat, memilih jenis ternak yang tepat, dan mengelola bisnis Anda dengan efektif.

BACA ARTIKEL LAIN NYA

Table of Contents

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *